Senin, 09 Juni 2014

Pandangan Ade Rahayu Irawan mengenai Kuliah



Mau jadi apa setelah kuliah?
Pertanyaan yang terus menghantui perasaan saya dan saya yakin beberapa kawan saya merasakan hal yang sama dengan saya. Yups, saat SMK/SMK kita merasa optimis bahwa dengan kuliah semua akan terasa terbuka lebar tentang masa depan. Dengan kuliah semuanya akan terbuka lebar tentang sebuah profesi yang kita dambakan, tentunya sesuai dengan program studi yang kita jalani. Salah memilih jurusan memang menjadi masalah
jika kita mencita-citakan suatu masa depan tertentu. Contohnya bagaimana gampang seorang lulusan fakultas sastra menjadi seorang teknisi di perusahaan tambang, dan sebagainya.

Kuliah memang menjadi pilihan untuk masa depan yang lebih baik. Dengan kuliah kita bisa membuka wawasan dan pengetahuan yang luas. Kuliah merupakan ibadah jika diniati dengan baik, karena merupakan cara untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu merupakan anjuran dari Nabi Muhammad SAW.  Karena orang berilmu akan kedudukannya akan lebih dimuliakan apabila dapat mengaplikasikan dengan baik ilmu yang dimilikinya.

Permintaan lulusan D3 atau sarjana yang merupakan output dari dunia perkuliahan saat ini memang sudah sangat banyak ditemukan. Beberapa perusahaan atau lembaga sudah banyak yang menginginkan karyawannya memiliki kualifikasi pendidikan D3 dan sarjana. Misalnya saja profesi guru di sekolah menengah pertama yang sudah mulai menerapkan minimal sarjana pendidikan untuk mengajar. Ini bukan menganggap rendah lulusan SLTA atau dibawahnya, tapi memang begitulah kenyataan dilapangan kerja bahwa banyak perusahaan atau lembaga meminta kualifikasi pendidikan dari lulusan perguruan tinggi. Akibatnya banyak yang merasa sakit hati akan kebijakan ini, dan menambah daftar panjang pengangguran di negeri ini.

Hal ini merupakan sebuah tuntutan dan realita yang terjadi dikehidupan nyata. Kemajuan yang pesat dibidang IPTEK dan munculnya kesadaran akan pentingnya pendidikanlah yang merubah pemikiran masyarakat secara global. Berbagai upaya meningkatkan taraf pendidikan dilakukan, dari mulai wajib belajar 9 tahun, kemudian digagas lagi menjadi wajib belajar 12 tahun dan yang terbaru ada wacana wajib belajar sampai Sarjana. Selain itu, pemerintah sedang gencar-gencarnya memberikan beasisawa diikuti pihak swasta, dan menjamur pula pendirian perguruan tinggi swasta.

Namun, dibalik realita diatas, masih banyak cara yang bisa dilakukan anak bangsa bagi mereka yang belum memiliki kesempatan kuliah. Ada beberapa alternatif sebagai penggantinya seperti mengikuti kursus, mengasah keterampilan dan berwirausaha. Pemerintah pun menganjurkan untuk kursus dan memiliki keahlian. Karena dengan memiliki keahlian kita tidak akan terlalu galau dengan masa depan. Contohnya mereka yang memilih mengasah keterampilannya adalah Bob Sadino, sang pengusaha dibidang pertanian. Beliau sukses bukan denngan cara yang instan, tapi dengan terus mengasah keterampilannya dan mempelajari strategi bisnis, sehingga wirausahanya menjadi besar dan dapat membantu mengurangi pengangguran.


Bagi yang setamat SLTA kemudian bekerja, selipkanlah dalam hati niatan untuk kuliah. Bekerja sambil kuliah menyenangkan lho. Justru perilaku ini merupakan contoh pribadi yang mandiri karena mengurangi beban orang tua. Sekarang banyak perguruan tinggi yang menawarkan kuliah kelas karyawan dan keadaan ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Apabila kita diposisi ini, ubahlah prioritas menjadi kuliah sambil bekerja. Dengan kuliah kita bisa mendapatkan promosi jabatan, meningkatkan kualitas kerja, dan menyeimbangkan antara kehidupan kerja dan taraf pendidikan sehingga kesejahteraan hidup dapat diwujudkan. 

1 komentar:

  1. Betway casino site【Malaysia】⚡️
    Betway casino website 【FULL review & list of the best online luckyclub.live casino sites in Malaysia】 Betway review【Malaysia】⭐️ สหลเรสิิน่สับน บาิเยฟดมกรอาูน ีเารรสาอุน ผีเินหอืกคส่ตืงุใบมตเบินริน่สิน�

    BalasHapus