Selasa, 21 April 2015

Mahasiswa Fase Pertumbuhan



Dalam kehidupan kampus ada tahapan siklus kehidupan mahasiswa layaknya proses tumbuh bakteri. Kesamaan siklus hidup Bakteri dan mahasiswa dalam fase hidupnya terdiri atas fase adaptasi (Maba semester 1 dan 2), fase pertumbuhan (semester 3 dan 4), fase stasioner (semester 5 dan 6) dan fase kematian (semeseter 7 dan tak terhingga).

Iyahh, mirip banget. Namun bedanya, kalo bakteri dalam fase kematian pasti mati, kalo mahasiswa kadang dapat energi malah bisa lebih lama fasenya daripada tiga fase sebelumnya, karena berbagai hal seperti laporan KKN, skripsi, atau kelamaan cuti.

Memasuki tahun kedua kuliah, kamu akan menghadapi sejumlah perubahan. Kamu bukan lagi mahasiswa baru yang norak (fase adaptasi), tetapi bukan juga mahasiswa senior yang bijak kayak kerasukan arwah pengikut Mario Teguh.

Kerennya, mahasiswa tipe ini disebut juga mahasiswa fase pertumbuhan. Dia udah bisa move ondari gaya hidup bangsa alay di masa SMA dan lulus tahap adaptasi kampus, namun belum mencapai level dewa seperti mahasiswa yang telah berpengalaman tentang kampus (baca: Mahasiswa tingkat akhir dan mahasiswa abadi). Mahasiswa ini tergolong mahasiswa tingkat dua, sedang atau sudah semester tiga.

Berikut ciri-ciri mahasiswa fase pertumbuhan seperti yang dikutip dari Kampus Okezone.com. Cekidot !!

Mulai memikirkan jurusan yang diambil
Di masa ini kamu akan mulai berpikir tentang jurusan yang sudah kamu ambil dan jalani selama kuliah. Tentu kamu bisa mengubahnya sesuai prosedur yang ditetapkan kampus. Misalnya di kampus kamu mengambil prodi Ilmu Hukum, kamu mulai mempertimbangkan jurusan seperti mau milih jurusan hukum perdata, hukum pidana, hukum internasional, atau hukum poligami, ehhh.

Tidak lagi menjadi mahasiswa baru
Ketika melihat mahasiswa baru, kamu melihat betapa mereka masih sangat muda, norak dan terlalu ribut. Kamu pun bersumpah tidak seperti mereka ketika masih berstatus mahasiswa baru setahun lalu. Yahh, intinya kamu mulai bisa menilai ternyata jadi maba gue payah, tapi dulu kayak gitu juga, betapa bodohnya saat itu (sambil merenung).

Teman-teman yang mulai berubah
Teman-teman mulai bergabung dengan sejumlah organisasi atau mulai membangun hubungan yang baru. Kamu akan sadar bahwa telah banyak orang-orang di sekelilingmu yang berubah, atau kamu sendiri yang berubah jadi pahlawan bertopeng.
Pastinya, dalam kehidupan adalah proses perubahan. Disini kamu mulai beridiologi, milih jadi aktivis atau apa, rambut dan penampilan berubah mulai menyatu dengan alam, makin jarang mandi, dan sebagainya. Pokoknya berubah (titik)

Berpikir ulang untuk bersenang-senang
Tahun lalu, kamu mungkin bisa bersenang-senang dengan temanmu kapan pun kamu mau. Namun kini kamu lebih selektif untuk mengiyakan ajakan bersenang-senang. Bisa jadi kamu mulai menekuni suatu bidang, dan uang jajan dari mama pas-pasan. Misal kamu suka sama kegiatan alam kayak mendaki gunung, kamu bakalan mikir ratusan kali jika dihadapkan antara bersenang-senang dengan acara mendaki gunung mau meletus.

Mulai menghabiskan waktu di rumah
Faktanya, kamu mulai untuk menghabiskan lebih banyak waktu di rumah untuk sekadar nonton serial kesayangan ketimbang selalu hang out dengan teman. Kalo anak kosan yang jauh dari ortu lebih sering semedi di kosan. Hang out itu cuma awal-awal adaptasi aja. Setelah itu, kamu bakan banyak merenung, rasa malas, tidur, dan kegiatan cari aman lainnya.

Mulai memilih-milih kelas
Di tahun pertama kamu masih berantakan dalam menentukan kelas. Namun sekarang kamu sudah mulai bisa untuk menentukan kelas yang sesuai kebutuhan studimu. Mikirin strategi kuliah juga.

Kuliah prasyarat
Tahun kedua juga akan banyak diisi kuliah prasyarat yang harus diambil sebelum menentukan jurusan. Yahh kayak mau ngambil statistik, otomatis kamu harus lulus matematika, mau ngambil hati orang tuanya otomatis kamu juga harus memiliki hati dianya dulu. Gitu!!

Penampilan bukan lagi prioritas
Ketika menjadi mahasiswa baru, setiap hari kamu ingin penampilanmu terlihat menawan. Namun memasuki tahun kedua, kamu akan mulai tidak peduli dengan hal tersebut. Pokoknya mulai idealis, menyatu dengan alam, dan cuek. Secara, mahasiswa gitu loh. Ciri umumnya, kalo laki-laki dia menggondrongkan rambutnya.

Ingin membantu mahasiswa baru
Kamu akan mulai untuk memberikan saran pada mahasiswa baru lainnya. Karena kamu masih ingat seperti apa rasanya berada di kampus yang baru. Namun, kebanyakan ini adalah modus belaka agar kamu eksis dan terlihat berguna di mata maba. Bisa juga ajang ini jadi akal busuk untuk cari jodoh, dengan alasan membantu dan silaturahmi. 


Sumber : Kampus Okezone