Selasa, 15 Juli 2014

Wanita Smart itu Paaaling Sexy!!

MESKI pria selalu menilai lawan jenisnya berdasarkan penampilan fisiknya seperti lekuk tubuh, warna kulit, gaya rambut, fashion, dsb, ternyata mereka tetap memiliki cara pandang yang berbeda mengenai wanita seksi. Banyak pria mengaku, wanita dianggap seksi bukan hanya berdasarkan penampilan fisiknya saja.


Rekan-rekan mungkin pernah mendengar istilah ‘wanita kutu buku’ yaitu wanita pintar dengan IQ tinggi yang identik dengan kacamata tebal, model rambut yang jadul, pakaian longgar, yang menggambarkan sosok seseorang kutu buku yang sehari-hari menghabiskan waktu di perpustakaan, seolah-olah dia tak perlu berteman, bersosialisasi, atau bergerombol dan membuat genk dengan teman-teman di dunia luar. Sebenarnya, ‘wanita kutu buku’ tersebut sangat cantik, namun karena tidak memperhatikan penampilan dirinya dengan rajin ke salon, klinik kecantikan, fitness center, mall, dan sebagainya, hanya sedikit sekali lelaki yang menganggap mereka cantik dan seksi.


 Sobat, Kecantikan bisa dipoles. Asal punya uang, berbagai perawatan super canggih bisa diupayakan demi membuat seorang perempuan menjadi cantik. Tapi butuh usaha luar biasa sulit untuk membangun kepintaran dan kemampuan untuk membawa diri. Lagi pula, bukankah kecantikan itu sifatnya sementara? 
Semua perempuan, sekaya atau sehebat apapun mereka, tetap tidak bisa melawan kodrat alam. Mereka akan menjadi tua, keriput, jelek. Meskipun dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, banyak perempuan yang tetap tampil cantik meski sudah tua, tapi tetap saja, mereka tidak bisa menyembunyikan tanda-tanda penuaan mereka.


Lalu ketika semua kecantikan itu perlahan terenggut secara paksa, apa lagi yang bisa membuat perempuan tetap menarik? Kepintaran, Itulah jawabannya. Smart Girl is Sexy. Karena kepintaran mampu melahirkan kecantikan secara alamiah. Karena pada dasarnya semua perempuan itu cantik, tergantung dari mana orang lain melihatnya.


Setidaknya ada 3 alasan mengapa lelaki menganggap wanita pintar itu seksi. Seperti yang saya dikutip dari ghaziartindo adalah sebagai berikut :

Yang pertama, manusia hidup ini selalu berada dalam beberapa kecenderungan. Kecenderungan seksual (biologis), kecenderungan sosial (sosiologis), kecenderungan intelektual, kecenderungan spiritual, dan kecenderungan material. 
Jadi dorongan seksual (syahwat) yang terdetik saat melihat wanita seksi secara fisik akan sangat berbahaya bila dijadikan pegangan utama dalam menjadikan wanita sebagai pasangan hidup. Sebab dorongan syahwat itu adalah semu, senantiasa berubah, dan akan terus mengarah untuk mencari yang baru. Dengan kata lain, saya ingin mengatakan bahwa tingkat kepuasan syahwati itu tidak ada. Tidak ada yang dapat menjamin bahwa dengan semakin bertambahnya usia, dorongan syahwati itu akan berkurang. 
Sebaliknya, saya berani menjamin bahwa dengan semakin bertambahnya usia, kualitas keseksian tubuh wanita itu akan berkurang. Akibatnya, tentu saja si syahwat ini akan mengarahkan laki-laki tua "korbannya" untuk tidak segan-segan melirik daun-daun muda yang masih segar dan padat itu.


Yang kedua, meskipun laki-laki adalah mahluk yang sangat visual, saya percaya bahwa fungsi dan kodratnya sebagai pemimpin "memaksanya" untuk lebih memperhatikan aspek intelektualitas ketimbang kecantikan fisik wanita. Bahasa sederhananya tercermin dalam ucapan bahwa kaum laki-laki lebih mengedepankan logika (akal), sementara wanita lebih mengikuti perasaan. 
Nyatanya, dalam kehidupan ini durasi yang umumnya di pakai manusia dalam memenuhi "panggilan seksualnya" hanya sekitar 5-15 menit (kalo di bawah 5 menit ya EDI alias ejakulasi dini, haha). Sementara akumulasi penggunaan logika tentu seumur hidup harus terus digunakan. Pertanyaannya, maukah para pria mengorbankan separuh dari hidup ini untuk 5 menit kenikmatan yang pasti akan didapatkan dari wanita manapun di dunia ini? Kalau saya gak siap deh. Hhe


Yang ketiga, tentu satu hal yang harus kita tanamkan dalam-dalam adalah bahwa kepuasan seksual adalah "bonus" dan sama sekali bukan "tujuan". Tujuan sejati dari hubungan seksual itu adalah melestarikan jenis manusia, memiliki keturunan yang kelak akan mewarisi tugas untuk mengelola bumi sebagai wakil-Nya. Yang paling baik adalah menyiapkan generasi unggulan, tentu saja ini buah dari pria dan wanita unggulan pula.
Ada satu cerita menarik tentang Socratesseorang filosof Yunani yang dapat mewakili poin ke tiga ini. 
Suatu ketika, Socrates  ditanya oleh murid-muridnya; "Wahai guru, wanita manakah yang akan anda pilih menjadi istrimu; yang cantik tapi bodoh, atau yang tidak cantik tapi pintar?" Socrates menjawab, "Yang tidak cantik tapi pintar".
Mendengar itu, sebagian murid-muridnya berkata, "Guru, bukankah lebih baik anda pilih wanita cantik itu. Sehingga saat anda memiliki anak, anakmu akan berwajah elok seperti ibunya dan berotak brilian seperti anda ayahnya". 
Socrates lantas menjawab. "Mungkin yang kalian katakan itu benar. Tapi yang aku khawatirkan adalah anakku akan mewarisi wajahku dan otak seperti ibunya".  
(Note: Perlu diketahui bahwa Socrates itu sekalipun cerdas luar biasa, tapi tidak tampan (ane mau nulis "jelek" tapi ga tega, hhe).

Maka dari itu, sekalipun saya bukan penganut aliran filosofi Socrates, saya setuju dengan pola pikirnya dalam masalah ini. Adalah hal mudah bagi saya memalingkan wajah dari wanita yang seksi luar biasa, tapi secara jujur sulit untuk melepaskan perhatian saat melihat ada wanita yang cerdas di depan mata.

Demikianlah sobat, sedikit penjelasan tentang Wanita Smart itu seksi. Sebenarnya masih banyak lagi alasan lainnya dari berbagai sudut pandang. Tapi menurut hemat saya, ini sudah cukup mewakili dan tinggal sahabat tambahkan sendiri selebihnya.
Terima Kasih telah berkunjung, selamat berkarya untuk Bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar